Artikel

Homepage/artikel

/waspada-cuaca-ekstrem-buat-covid-dan-flu-comeback-di-indonesia

Waspada! Cuaca Ekstrem Buat COVID dan Flu 'Comeback' di Indonesia?

Wednesday, 15th October 2025

by Admin

Waspada Cuaca Ekstrem.webp

Imuners ngerasa nggak sih kalau akhir-akhir ini banyak banget yang tiba-tiba sakit? Terus, banyaknya demam, batuk, sama bersin-bersin.

Akhir-akhir ini, Indonesia memang sedang dilanda perubahan cuaca ekstrim yang membuat angka penyebaran beberapa jenis penyakit seperti influenza dan COVID-19 naik.

Kenapa penderita influenza dan COVID-19 bisa naik ketika perubahan cuaca terjadi? Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah kondisi ini agar tidak memburuk? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Cuaca Tak Bersahabat Jadi Pemicu Penyebaran Penyakit?

Akhir-akhir ini, makin banyak orang di sekitar kita yang terserang batuk, pilek, flu, dan demam, dan kejadian ini ramai dibagikan di berbagai media sosial.

Beberapa penderita bahkan mengaku gejalanya berlangsung cukup lama dan membuat badan menjadi lemas total.

Hal ini lah yang membuat banyak orang mulai curiga, apakah ini sekedar flu biasa atau ada kaitannya dengan naiknya kembali kasus COVID-19?

Para ahli menyebut bahwa peningkatan penyakit pernapasan seperti influenza dan COVID-19 belakangan ini bukan hal yang mengejutkan,

Salah satu pemicu kejadian ini adalah cuaca yang semakin tidak menentu. Di banyak daerah di Indonesia, pagi bisa sangat terik, lalu siangnya turun hujan deras, disusul udara dingin dan lembab saat malam.

Perubahan suhu dan kelembaban udara yang drastis seperti ini dikenal sebagai cuaca ekstrem.

Meski terlihat sepele, kondisi seperti ini bisa membuat daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga lebih mudah terserang virus.

Mengenal COVID-19 dan Influenza

Sebelum membahas lebih jauh soal pengaruh cuaca ekstrem, kita perlu memahami dulu karakteristik dari COVID-19 dan influenza.

Kedua penyakit ini sama-sama tergolong sebagai penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan, dan sama-sama disebabkan oleh virus.

Perbedaannya adalah COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, sementara influenza disebabkan oleh virus flu seperti H1N1, H3N2, atau influenza tipe B.

Kedua penyakit ini bisa menular melalui percikan air liur, udara yang tercemar virus, maupun kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Gejala yang ditimbulkan kedua penyakit ini juga mirip, seperti batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, dan badan pegal.

Akan tetapi, COVID-19 cenderung memiliki gejala tambahan seperti hilangnya penciuman, sesak napas, dan dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan komplikasi serius pada paru-paru dan organ lainnya.

Sementara itu, flu biasanya sembuh dalam waktu 5 hingga 7 hari, sedangkan COVID-19 bisa bertahan lebih lama dan memiliki dampak yang lebih berat, terutama pada orang lanjut usia atau yang memiliki penyakit bawaan.

Mengapa Cuaca Ekstrem Bisa Memicu Lonjakan Penyakit?

Setelah membahas karakteristik dari COVID-19 dan influenza, kita akan membahas kenapa cuaca ekstrem bisa memicu lonjakan kasus dua penyakit ini.

Saat cuaca berubah drastis, tubuh harus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru. Penyesuaian ini membuat sistem imun atau kekebalan tubuh bekerja lebih keras.

Ketika imun tubuh melemah, virus menjadi lebih mudah masuk dan berkembang di dalam tubuh.

Di sisi lain, virus flu dan COVID-19 juga terbukti lebih stabil dan bertahan lebih lama di udara dingin dan lembap yang sering muncul saat musim hujan atau ketika cuaca menjadi tidak menentu.

Cuaca buruk juga sering memaksa orang untuk lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan.

Misalnya ketika hujan turun, kita akan lebih cenderung berkumpul di ruang tertutup bersama orang lain, entah itu di kantor, kelas, pusat perbelanjaan, atau transportasi umum.

Ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang kurang baik menjadi tempat ideal bagi virus menyebar.

Ketika satu orang bersin atau batuk, partikel virus bisa bertahan di udara dan menular ke orang lain yang berada di dekatnya.

Peningkatan Kasus COVID dan Flu di Indonesia Saat Ini

Di Indonesia sendiri, para dokter dan pakar paru-paru sudah mulai mengamati adanya peningkatan kasus influenza dan COVID-19, terutama sejak masuk musim hujan.

Sejumlah rumah sakit di Jakarta dan kota besar lainnya mencatat kenaikan pasien dengan gejala pernapasan, bahkan beberapa di antaranya harus dirawat karena kondisi yang cukup berat.

Dikutip dari salah satu media nasional Indonesia, Guru Besar dari Universitas Indonesia, Erlina Burhan, menyebutkan bahwa lonjakan ini memang berkaitan erat dengan cuaca ekstrem yang sedang melanda.

Beliau juga mengingatkan bahwa masyarakat jangan menganggap remeh batuk dan pilek, apalagi jika berlangsung lebih dari seminggu.

Peran Imunisasi dalam Proses Pencegahan Penyakit

Di tengah situasi ini, salah satu langkah penting yang sangat disarankan oleh para ahli adalah melakukan update imun dengan imunisassi.

Baik untuk influenza maupun COVID-19, imunisasi terbukti bisa menurunkan resiko terinfeksi, atau jika tertular setidaknya gejalanya cenderung lebih ringan dan tidak menimbulkan komplikasi serius.

Imunisasi bekerja dengan cara melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus, sehingga ketika virus itu masuk, tubuh sudah siap melawannya.

Untuk influenza, imunisasi baiknya dilakukan setiap tahun karena virus flu cenderung bermutasi dan berubah strain.

Maka dari itu, update imun dari flu perlu diperbarui secara rutin agar perlindungan tetap maksimal.

Sementara itu, imunisasi COVID-19 juga butuh diperbarui, terutama setelah munculnya varian-varian baru seperti Omicron.

Banyak negara, termasuk Indonesia, sudah menyediakan vaksin booster untuk memberikan perlindungan tambahan.

Pola Musiman yang Mulai Berubah

Apa yang terjadi sekarang sebenarnya menunjukkan bahwa kita sedang menghadapi masa di mana pola penyebaran penyakit tidak lagi bisa ditebak hanya berdasarkan musim.

Flu dan COVID-19 kini bisa menyebar sepanjang tahun, apalagi ketika iklim terus berubah.

Situasi ini membuat kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri, bukan hanya saat ada lonjakan kasus, tapi setiap saat.

Maka dari itu, kita perlu mempersiapkan diri untuk memerangi penularan penyakit infeksi dengan cara update imun secara berkala.

Ketika melakukan imunisasi, pilih fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klnik Imunicare yang didukung oleh tenaga medis professional dan dilengkapi vaksin jenis terbaru sesuai standar WHO dan Kementrian Kesehatan.

Kesimpulan

Cuaca ekstrim adalah bagian dari perubahan iklim global yang tak bisa kita hindari, tapi kita tetap bisa mengendalikan bagaimana tubuh kita bereaksi terhadapnya.

Dengan update imun melalui imunisasi, gaya hidup sehat, serta menjaga kebersihan dan ventilasi ruangan, kita bisa menurunkan resiko tertular penyakit pernapasan, bahkan saat cuaca sedang tak bersahabat.

Menjaga kesehatan diri berarti juga menjaga orang-orang di sekitar kita.

Di era di mana penyakit bisa muncul kapan saja, kebiasaan baik dan pengetahuan yang benar adalah perlindungan terbaik.

Sumber