Artikel

Homepage/artikel

/pekan-imunisasi-dunia-2025-bergerak-bersama-untuk-dunia-yang-lebih-sehat

Pekan Imunisasi Dunia 2025: Bergerak Bersama untuk Dunia yang Lebih Sehat

Thursday, 24th April 2025

by Admin

pekan-imunisasi.webp

Imuners tahu nggak nih kalau setiap tahun, kita memperingati Pekan Imunisasi Dunia pada minggu terakhir bulan April, tepatnya dari tanggal 24 hingga 30 April.

Momen ini bukan hanya sekadar kampanye rutin tahunan, tapi juga panggilan bagi semua orang baik pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk kembali mengingat betapa pentingnya imunisasi.

Setiap tahun Pekan Imunisasi Dunia memiliki tema yang berbeda-beda. Apa tema untuk Pekan Imunisasi Dunia tahun 2025 ini? Pesan apa yang ingin disampaikan tahun ini? Simak penjelasan selengkapnya beriut ini!

Tema Pekan Imunisasi Dunia 2025

Untuk tahun 2025, World Health Organization (WHO) mengangkat tema “Immunization for All is Humanly Possible” atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “Imunisasi untuk Semua adalah Hal yang Mungkin Dicapai Secara Manusiawi”.

Tema Pekan Imunisasi Dunia tahun ini mengajak semua pihak untuk menyadari bahwa cakupan imunisasi global yang merata bukanlah angan-angan.

Hal ini bisa diwujudkan, asal ada kerja sama nyata di semua level: global, nasional, lokal, bahkan individu.

Tema kali ini juga mempertegas komitmen dunia untuk mengejar ketertinggalan imunisasi yang sempat terhambat akibat pandemi COVID-19, serta mengajak negara-negara untuk meningkatkan investasi dalam layanan kesehatan preventif, termasuk imunisasi.

Tujuan dari Pekan Imunisasi Dunia

Pekan Imunisasi Dunia 2025 bukan hanya sekadar peringatan hari besar, tapi juga memiliki beberapa misi, yaitu:

  1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk semua kelompok usia.
  2. Mengurangi jumlah anak-anak yang tidak melakukan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan.
  3. Mendorong komitmen pemerintah dan organisasi internasional untuk berinvestasi lebih besar dalam program imunisasi.
  4. Melawan hoaks dan informasi keliru seputar imunisasi yang bisa menurunkan minat masyarakat terhadap imunisasi.
  5. Mengajak kerja sama lintas sektor, termasuk sektor pendidikan, media, dan komunitas untuk menjadi duta imunisasi.

Rangkaian misi dari Pekan Imunisasi Dunisa 2025 ini memiliki tujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit menular yang tentunya meningkatkan taraf kesehatan secara global.

Kenapa Imunisasi Itu Penting?

Imunisasi adalah proses pemberian vaksin untuk membantu tubuh membangun kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi bekerja dengan cara "meniru" infeksi, sehingga tubuh bisa belajar melawan penyakit tersebut tanpa benar-benar terkena dampaknya secara serius.

Beberapa manfaat imunisasi yang paling utama adalah:

  • Melindungi individu dari penyakit berbahaya seperti polio, campak, difteri, tetanus, hepatitis, dan lainnya.
  • Mengurangi risiko wabah dalam masyarakat melalui apa yang disebut sebagai kekebalan kelompok (herd immunity).
  • Menurunkan angka kematian anak. Menurut WHO, imunisasi mencegah lebih dari 3 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Imunisasi juga merupakan salah satu bentuk perlindungan yang paling hemat biaya.

Artinya, dibandingkan biaya perawatan penyakit menular, biaya imunisasi jauh lebih murah dan hasilnya bisa melindungi, bahkan ada yang sampai seumur hidup.

Tantangan Global dalam Imunisasi

Meski imunisasi terbukti efektif dalam mencegah penyebaran penyakit menular, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pengaplikasiannya.

Mulai dari akses, dukungan pihak terkait, hingga stigma-stigma negative mengenai imunisasi yang masih dipercaya masyarakat membuat program imunisasi masih tidak mereta di semua daerah.

Berikut ini beberapa tantangan terbesar yang masih banyak ditemui seputar imunisasi.

1. Ketimpangan Akses

Hingga hari ini, jutaan anak di negara berkembang masih belum mendapat akses imunisasi dasar.

WHO mencatat bahwa pada tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia tidak mendapat satu pun dosis vaksin DTP (diphtheria, tetanus, pertussis).

Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan akses layanan kesehatan, terutama di negara berkembang.

2. Penurunan Cakupan Pascapandemi

Pandemi COVID-19 membuat banyak layanan imunisasi terganggu karena batasan ruang gerak masyarakat akibat proses lockdown yang harus dilakukan.

Banyak anak yang melewatkan imunisasi rutin karena pembatasan mobilitas dan tekanan pada fasilitas kesehatan.

Akibatnya, muncul kembali resiko wabah penyakit yang sebelumnya sudah berhasil ditekan.

3. Misinformasi dan Keraguan Masyarakat

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, masih banyak orang yang ragu atau bahkan menolak imunisasi karena terpengaruh berita bohong, teori konspirasi, atau pemahaman yang keliru soal imunisasi.

Stigma negatif yang masih berkembang di masyarakat membuat sebagian orangtua enggan untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk diimunisasi.

Hal ini juga yang menjadi tujuan diadakannya Pekan Imunisasi Dunia, untuk melawan stigma-stigma negatif yang tidak benar seputar imunisasi.

Pentingnya Peran Semua Pihak

Untuk mengatasi berbagai tantangan imunisasi yang ada saat ini, keterlibatan semua pihak menjadi sangat penting.

Pemerintah memegang peran utama dalam menjamin ketersediaan vaksin serta memperluas akses ke seluruh wilayah, termasuk daerah pelosok yang sulit dijangkau.

Tenaga kesehatan juga berperan krusial, tidak hanya dalam pelaksanaan imunisasi tetapi juga dalam memberikan edukasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat.

Di sisi lain, orang tua dan keluarga adalah garda terdepan yang bertanggung jawab memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Sekolah pun memiliki peran penting sebagai tempat edukasi dan pengawasan imunisasi, terutama bagi anak usia sekolah dasar.

Tak kalah penting, media massa dan media sosial juga memiliki peran sebagai sumber informasi yang bisa membentuk opini publik karena itu, media harus aktif menyebarkan informasi yang benar dan melawan hoaks terkait imunisasi.

Dampak Positif Imunisasi Secara Global

Imunisasi bukan hanya bermanfaat dari sisi kesehatan, tetapi juga memberikan dampak besar dalam skala sosial dan ekonomi.

Salah satu contohnya adalah imunisasi campak yang telah menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa sejak tahun 2000.

Selain itu, investasi dalam program imunisasi juga terbukti sangat menguntungkan secara ekonomi.

Setiap satu dolar AS yang diinvestasikan dalam program imunisasi menghasilkan manfaat ekonomi sekitar 44 dolar AS.

Saat ini, imunisasi rutin telah mampu mencegah lebih dari 20 jenis penyakit, dan jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan kemajuan riset dan pengembangan vaksin baru di masa depan.

Kondisi Imunisasi di Indonesia

Indonesia sendiri masih menghadapi sejumlah tantangan dalam cakupan imunisasi.

Beberapa daerah seperti Papua, Maluku, dan NTT masih memiliki cakupan imunisasi yang rendah dibandingkan wilayah lain.

Kementerian Kesehatan telah meluncurkan berbagai program seperti Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan Imunisasi Kejar untuk mengejar ketertinggalan imunisasi anak yang terlewat.

Untuk membuat program ini sukses, dukungan dari masyarakat luas masih sangat dibutuhkan.

Cara Berpartisipasi dalam Pekan Imunisasi Dunia

Pekan Imunisasi Dunia bukan hanya milik tenaga kesehatan atau lembaga internasional saja, tetapi juga momen bagi siapa saja untuk ikut ambil bagian.

Ada banyak cara sederhana namun berdampak besar yang bisa dilakukan oleh masyarakat umum untuk berkontribusi.

Misalnya, dengan menyebarkan informasi akurat seputar imunisasi di media sosial, ikut berdiskusi sehat soal pentingnya imunisasi, atau mengingatkan orang terdekat untuk melengkapi jadwal imunisasi mereka.

Sekolah dan kampus juga bisa mengadakan seminar kecil, lomba poster, atau kampanye edukasi sebagai bentuk dukungan terhadap program imunisasi.

Di lingkungan keluarga, orang tua bisa menjadi teladan dengan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang direkomendasikan.

Jangan ragu untuk datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klnik Imunicare untuk melakukan imunisasi agar terhindar dari penyakit menular berbahaya.

Jangan lupa untuk selalu Update Imun setiap tahun, terutama dari penyakit musiman seperti flu yang virusnya cepat bermutasi.

Pekan Imunisasi Dunia adalah kesempatan kita untuk bergerak, menyuarakan pentingnya perlindungan kesehatan, dan menciptakan masa depan yang lebih aman dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.

Kesimpulan

Pekan Imunisasi Dunia 2025 adalah momentum yang sangat penting untuk mengingatkan dunia bahwa imunisasi adalah salah satu metode pencegahan penyakit yang paling efektif.

Dengan Update Imun, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga menciptakan benteng kesehatan bagi masyarakat.

Kita semua bisa turut berperan dalam Pekan Imunisasi Dunia, tidak harus jadi dokter atau tenaga medis dahulu untuk bisa berkontribusi.

Dengan menyebarkan informasi yang benar, ikut mengedukasi orang di sekitar, dan memastikan diri serta keluarga lengkap imunisasinya, kita sudah ikut menciptakan perubahan besar.

Sumber