Artikel

Homepage/artikel

/lindungi-diri-dari-long-covid-tetap-waspada-mereka-masih-di-sini

Lindungi Diri Dari Long COVID, Tetap Waspada Mereka Masih di Sini!

Friday, 29th November 2024

by Admin

REQ29 DESEMBER WEBSITE Lindungi Diri Dari Long COVID - WEBSITE.webp

Imuners masih rajin pakai masker pas ke luar ruangan sama cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer? Jalanin lagi ya rutinitas baik ini, karena ternyata “mereka” masih di sini loh!

Pandemi COVID-19 mungkin sudah terlihat mereda di beberapa bagian dunia termasuk di Indonesia, tapi ternyata ancamannya belum benar-benar hilang.

Virus ini masih ada di sekitar kita, dan dampaknya tidak berhenti pada fase akut. Banyak orang yang mengalami kondisi berkepanjangan setelah terinfeksi, yang dikenal sebagai Long COVID.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap COVID-19 tetap penting. Apa sih sebenarnya long COVID? Bagaimana cara mencegahnya? Berikut ini informasi selengkapnya.

Apa Itu Long COVID?

Long COVID, atau sindrom pasca-COVID-19, adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala berkepanjangan yang berlangsung lebih dari beberapa minggu setelah terinfeksi COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan Long COVID sebagai gejala yang muncul dalam tiga bulan setelah infeksi, berlangsung setidaknya dua bulan, dan hal ini tidak bisa dijelaskan oleh kondisi penyebab lain.

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja yang terinfeksi COVID 19, baik mereka yang sebelumnya mengalami gejala berat, gejala ringan, bahkan tanpa gejala sekalipun.

Long COVID menunjukkan bahwa dampak virus ini tidak sesederhana itu dan bisa langsung sembuh setelah terkena infeksi.

Gejala Long COVID: Tidak Bisa Diremehkan

Orang yang mengalami Long COVID dapat merasakan berbagai gejala yang memengaruhi aktivitas harian mereka.

Berikut ini beberapa gejala paling umum dialami oleh orang yang terdiagnosis Long COVID:

  1. Kelelahan Terus Menerus Dalam Waktu yang Lama Kelelahan yang dialami penderita Long COVID bukan sekadar rasa lelah biasa. Mereka merasa kehabisan energi meskipun sudah beristirahat.
  2. Sesak Nafas Banyak penderita Long COVID yang mengeluhkan sulit bernafas, terutama saat berolahraga atau beraktivitas fisik ringan. Hal ini terjadi, meskipun hasil pemeriksaan paru-paru tampak normal.
  3. Kabut Otak (Brain Fog) Gejala ini membuat seseorang sulit berkonsentrasi, pelupa, atau merasa bingung. Para pelajar dan pekerja sering melaporkan gejala ini sebagai hambatan besar dalam produktivitas mereka.
  4. Nyeri Otot dan Sendi Nyeri ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh, mirip seperti flu, tetapi berlangsung jauh lebih lama.
  5. Gangguan Tidur dan Emosional Insomnia, kecemasan, hingga depresi juga banyak dilaporkan sebagai gejala dari Long COVID. Ketidakpastian akan kondisi mereka sering memperburuk gejala mental ini.

Gejala-gejala ini sering kali kambuh-kambuhan, atau bahkan memburuk setelah seseorang melakukan aktivitas fisik atau mental yang intens.

Penelitian atas virus COVID 19 masih dilakukan sampai saat ini, dan gejala dari Long COVID masih mungkin bertambah seiring dengan bertambahnya sample pasien yang diteliti.

Kenapa Long COVID Bisa Terjadi?

Para peneliti masih mempelajari mekanisme dibalik Long COVID. Beberapa teori yang diajukan adalah:

  1. Kerusakan Organ Jangka Panjang COVID-19 dapat merusak paru-paru, jantung, otak, dan organ lainnya. Meskipun infeksi sudah selesai, kerusakan ini bisa menyebabkan gejala berkepanjangan.
  2. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Sistem imun yang terlalu aktif selama infeksi COVID-19 bisa menyebabkan peradangan kronis yang memicu gejala Long COVID.
  3. Sisa Virus dalam Tubuh Ada kemungkinan virus SARS-CoV-2 masih "bersembunyi" di beberapa bagian tubuh, memicu reaksi imun yang terus-menerus.
  4. Reaktivasi Virus Laten COVID-19 dapat mengaktifkan kembali virus lain yang sebelumnya dorman dalam tubuh, seperti virus Epstein-Barr, yang juga dapat menyebabkan kelelahan kronis.
Resiko Long COVID dan Pentingnya Kewaspadaan

Tidak ada yang kebal terhadap Long COVID. Namun, beberapa kelompok memiliki resiko lebih tinggi, seperti:

  • Mereka yang mengalami gejala berat selama infeksi awal.
  • Orang dengan penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan autoimun.
  • Wanita, terutama golongan dewasa muda, dilaporkan lebih sering mengalami Long COVID dibanding pria.

Inilah mengapa kewaspadaan terhadap COVID-19 tetap sangat penting. Meskipun sebagian besar orang mengalami gejala ringan atau sedang saat terinfeksi, risikonya tidak berhenti di sana.

Long COVID bisa mempengaruhi siapa saja, bahkan mereka yang merasa sehat saat pertama kali terkena virus.

COVID-19 Masih Ada: Tetap Waspada!

Meski pembatasan sosial telah banyak dilonggarkan dan vaksinasi semakin meluas, COVID-19 belum sepenuhnya berhenti, mereka masih di sini!

Mutasi virus ini terus terjadi, dan dapat menghasilkan varian baru yang bisa lebih menular.

Berikut beberapa langkah yang perlu tetap kita lakukan, meskipun status COVID 19 bukan lagi pandemi.

  1. Jangan Abaikan Protokol Kesehatan Masker masih relevan, terutama di tempat ramai atau area dengan ventilasi buruk. Jangan lupa mencuci tangan secara rutin dan menjaga jarak fisik bila memungkinkan.
  2. Vaksinasi dan Booster Vaksin COVID-19 tidak hanya melindungi dari gejala berat tetapi juga dapat mengurangi risiko Long COVID. Pastikan Imuners dan keluarga mendapatkan dosis lengkap dan booster. Jika belum, bisa langsung datang ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan imunisasi COVID terbaik.
  3. Kenali Gejala Awal Jika merasa tidak sehat atau mengalami gejala seperti flu, segera lakukan tes COVID-19. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran dan menangani gejala sejak dini.
  4. Dukung Mereka yang Terinfeksi Mereka yang masih dalam tahap pemulihan butuh dukungan, baik secara fisik maupun mental. Jangan abaikan keluhan mereka karena selain mempengaruhi fisik seseorang, Long COVID juga bisa berdampak pada mental penderita.
Mengatasi Long COVID: Langkah Kecil Menuju Pemulihan

Meskipun belum ada pengobatan spesifik untuk Long COVID, beberapa langkah berikut dapat membantu mengelola gejalanya:

  1. Konsultasi dengan Dokter Jika gejala Long COVID dirasakan, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis dan pengecekan menyeluruh dapat membantu menemukan strategi penanganan yang tepat.
  2. Rehabilitasi Fisik Terapi fisik dapat membantu mengembalikan kekuatan dan fungsi tubuh yang terganggu. Hal ini termasuk latihan pernafasan untuk mengatasi sesak nafas.
  3. Pola Hidup Sehat Mengonsumsi makanan bergizi, menjaga hidrasi, dan cukup tidur adalah pondasi penting untuk pemulihan.
  4. Manajemen Stres Long COVID sering kali membawa dampak emosional. Terapi psikologis, meditasi, atau dukungan dari keluarga dan teman dapat membantu mengatasi stres.
  5. Teknik Pacing Pacing adalah cara mengatur aktivitas agar tidak memicu kelelahan berlebihan. Teknik ini melibatkan istirahat di antara tugas-tugas untuk menjaga energi.
Pentingnya Imunisasi COVID-19 dalam Mencegah Long COVID

Imunisasi COVID-19 memainkan peran penting dalam mengurangi risiko Long COVID.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi lengkap memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami gejala berkepanjangan jika terinfeksi.

Imunisasi bekerja dengan memperkuat sistem imun tubuh, sehingga mampu melawan virus dengan lebih efektif dan mengurangi tingkat keparahan infeksi.

Dengan menekan angka infeksi, peluang terjadinya komplikasi jangka panjang seperti Long COVID dapat diminimalkan.

Jadi, buat Imuners, jangan lupa untuk selalu #UpdateImun vaksinasi COVID19-mu sekarang.. Untuk Imuners yang belum lengkap dosis vaksinnya atau yang merasa perlu untuk mendapatkan booster, bisa langsung ke Klinik Imunicare terdekat untuk mendapatkan layanan imunisasi terbaik.

Kesimpulan

COVID-19 adalah musuh yang sulit dimusnahkan dan bisa bertahan lama. Meski banyak yang sudah sembuh, dampaknya masih terasa bagi mereka yang terjebak dalam Long COVID.

Kondisi ini mengingatkan kita bahwa kewaspadaan adalah kunci untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Jangan lengah meski situasi tampak membaik.

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mendukung imunisasi, dan meningkatkan kesadaran tentang Long COVID, kita tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga komunitas kita.

Yuk terus #UpdateImun karena penyebaran virus ini belum sepenuhnya berhenti!

Sumber