Artikel

Homepage/artikel

/bahaya-makan-pengawet-untuk-kesehatan-tubuh

Bahaya Makan Pengawet Untuk Kesehatan Tubuh

Monday, 30th December 2024

by Admin

REQ30 DESEMBER 2025 WEBSITE Makana Berpengawet - WEBSITE.webp

Makanan yang kita konsumsi setiap hari berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, tahukah Imuners bahwa beberapa bahan makanan yang kita konsumsi bisa mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan kita dalam jangka panjang? Salah satunya adalah bahan pengawet. Pengawet, baik yang alami maupun sintetis, sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan, namun sebagian besar pengawet kimia dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Jenis-Jenis Pengawet dalam Makanan

Pengawet makanan secara umum dibagi menjadi dua kategori utama: pengawet alami dan pengawet sintetis (buatan) .

  1. Pengawet Alami Pengawet alami seperti garam, gula, atau cuka telah digunakan sejak zaman dahulu untuk mengawetkan makanan. Penggunaan pengawet alami ini relatif aman karena bahan-bahan tersebut sudah dikenal sejak lama dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Misalnya, garam yang digunakan dalam proses pengawetan ikan atau gula dalam pembuatan selai.
  2. Pengawet Sintetis Sebaliknya, pengawet sintetis, yang banyak digunakan di industri makanan modern, seperti natrium benzoat, asam sorbat, atau bahkan formalin dan boraks, lebih berbahaya jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Pengawet sintetis ini banyak ditemukan dalam makanan kemasan, seperti daging olahan, makanan ringan, dan minuman manis. Meski BPOM dan Kementerian Kesehatan sudah memberikan batasan penggunaan bahan pengawet, banyak yang tidak menyadari dampak buruknya pada tubuh.

Dampak Pengawet Sintetis pada Kesehatan

Penggunaan pengawet sintetis, seperti formalin dan boraks, sering kali terkait dengan berbagai risiko kesehatan. Meskipun pengawet ini sah digunakan dalam batas tertentu, konsumsi berlebihan dapat membahayakan organ tubuh kita.

  1. Formalin Formalin adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan, namun penggunaannya sangat berisiko karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius. Paparan jangka panjang terhadap formalin dapat mengganggu fungsi ginjal, hati, dan bahkan merusak DNA, yang berpotensi menyebabkan kanker. Formalin dan boraks sering digunakan untuk mengawetkan makanan seperti tahu, mie basah, ikan, dan daging ayam. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan olahan, terutama yang mengandung bahan pengawet ini.
  2. Boraks Boraks, yang banyak digunakan dalam industri kosmetik dan pembersih, juga sering ditemukan dalam makanan. Dalam kadar yang tinggi, boraks bisa merusak ginjal, menyebabkan gangguan pencernaan, dan bahkan berisiko menyebabkan kematian. Makanan yang mengandung boraks sering kali terlihat sangat kenyal dan memiliki warna yang mencolok, namun boraks sulit terdeteksi hanya dengan melihat tampilan makanan. Pengawet boraks, seperti yang disebutkan dalam artikel sebelumnya, dapat menyebabkan demam, mual, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Makanan yang Rentan Mengandung Pengawet Berbahaya

Makanan yang sering kali mengandung pengawet berbahaya adalah makanan yang tidak segar dan banyak diproses. Beberapa makanan yang rentan mengandung bahan pengawet sintetis antara lain:

  • Makanan olahan seperti daging asap, sosis, nugget, atau corned beef. Daging olahan ini sering kali mengandung garam dan bahan kimia pengawet seperti nitrat dan nitrit yang dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Makanan kemasan seperti pizza beku, snack, dan minuman ringan yang umumnya mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya. Pizza beku, sebagai contoh, penuh dengan lemak jenuh, garam, dan gula tambahan, yang malah memberikan kalori tinggi tanpa nutrisi yang diperlukan tubuh.
  • Makanan cepat saji seperti ayam goreng, burger, dan pizza juga memiliki kandungan lemak jenuh dan bahan kimia tambahan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, obesitas, dan berisiko menyebabkan masalah kardiovaskular.

Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pengawet Berbahaya

Salah satu tantangan dalam menghindari makanan dengan pengawet berbahaya adalah sulitnya mendeteksi makanan tersebut hanya dengan melihatnya. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang dapat membantu kita mengidentifikasi makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya:

  • Tekstur yang aneh : Makanan yang mengandung pengawet berbahaya cenderung memiliki tekstur yang sangat kenyal atau keras dan sulit hancur. Misalnya, ikan atau tahu yang tampak tidak mudah rusak atau busuk. Bertekstur sangat kenyal, tidak mudah hancur, atau sangat renyah adalah salah satu tanda khas.
  • Warna mencolok : Makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti boraks sering kali memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan makanan asli. Berwarna sangat mencolok dari aslinya adalah ciri yang perlu diperhatikan.
  • Aroma yang mencurigakan : Makanan yang mengandung formalin atau boraks terkadang memiliki aroma yang menyengat dan tidak sedap, bahkan serangga pun enggan mendekatinya. Beraroma menyengat yang mencurigakan adalah hal yang perlu dicurigai.
  • Tahan lama : Makanan yang mengandung pengawet berbahaya mungkin tidak mudah rusak meskipun sudah disimpan beberapa hari pada suhu ruang. Tidak rusak atau busuk meski sudah disimpan lebih dari tiga hari di suhu ruang adalah salah satu tanda bahwa makanan tersebut mungkin mengandung pengawet berbahaya.

Makanan yang Lebih Sehat dan Aman Dikonsumsi

Untuk menjaga kesehatan tubuh, sebaiknya kita mulai mengurangi konsumsi makanan yang mengandung pengawet kimia. Pilihlah makanan yang segar dan alami, seperti:

  • Makanan organik yang bebas dari bahan kimia pengawet.
  • Daging dan ikan segar yang diproses tanpa bahan pengawet sintetis.
  • Sayuran dan buah-buahan segar yang tidak mengandung pengawet atau pestisida.

Selain itu, selalu pastikan untuk membaca label kemasan sebelum membeli makanan dan perhatikan komposisi bahan yang digunakan. Hindari produk yang mengandung bahan kimia berbahaya dan pilihlah makanan yang lebih alami dan sehat. Karena ketika kita mengkonsumsi makanan yang sehat, kita

Kesimpulan

Makanan dengan pengawet memang memiliki kelebihan, seperti daya simpan yang lebih lama dan kenyamanan dalam penyajian. Namun, risiko yang ditimbulkan oleh konsumsi berlebihan pengawet sintetis sangatlah besar. Pengawet kimia seperti formalin dan boraks bisa merusak organ tubuh, menyebabkan gangguan kesehatan, hingga meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam memilih makanan dan memprioritaskan makanan segar dan alami yang lebih aman bagi tubuh kita.

Sumber: