Artikel

Homepage/artikel

/imunisasi-hpv-bukan-hal-yang-tabu-saatnya-kita-berani-bicara-demi-perlindungan-di-masa-depan

Imunisasi HPV Bukan Hal yang Tabu! Saatnya Kita Berani Bicara Demi Perlindungan di Masa Depan!

Monday, 16th June 2025

by Admin

ImunisasiHpv.webp

Imuners mungkin sering denger hal-hal negatif kalo ngebahas soal imunisasi HPV, apalagi kalo target imunisasinya remaja.

Masih banyak yang memiliki persepsi kalau imunisasi HPV hanya diperlukan kepada individu yang aktif secara seksual dan cenderung ke arah negatif.

Padahal imunisasi HPV itu penting, aman, efektif, dan sangat bisa menyelamatkan banyak nyawa dari penyakit serius seperti kanker serviks.

Kenapa masih banyak masyarakat yang enggan untuk imunisasi HPV padahal potensi manfaat yang diberikan sangat banyak dan sudah teruji? Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Apa Itu HPV?

HPV atau Human Papillomavirus adalah jenis virus yang sangat umum ditemukan, bahkan menjadi salah satu virus yang paling banyak menginfeksi manusia di seluruh dunia.

Ada lebih dari 100 jenis HPV, sebagian besar di antara jenis-jenis ini tergolong tidak berbahaya.

Meski sebagian besar jenis virus HPV tidak berbahaya, ada beberapa jenis HPV yang bisa menyebabkan kanker, terutama kanker serviks (leher rahim) pada perempuan.

Selain itu, HPV juga bisa menyebabkan kanker anus, tenggorokan, hingga kutil kelamin pada laki-laki maupun perempuan.

Hal lain yang membuat HPV berbahaya adalah seringkali orang yang terinfeksi tidak sadar sama sekali, karena infeksinya bisa tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama.

Jika tidak dicegah, infeksi ini bisa berkembang menjadi kanker bertahun-tahun kemudian.

Kenapa Imunisasi HPV Diperlukan?

Karena potensi bahaya dari HPV, para ilmuwan mengembangkan vaksin HPV yang tujuannya untuk mencegah infeksi sebelum terjadi, sehingga risiko terkena kanker akibat HPV bisa ditekan.

Bahkan, menurut penelitian di banyak negara, termasuk studi besar di Swedia dan Inggris, imunisasi HPV bisa menurunkan resiko kanker serviks hingga 90% kalau diberikan pada usia muda, sebelum seseorang terpapar HPV.

Kenapa Imunisasi HPV Perlu Diberikan ke Remaja?

Banyak miskonsepsi mengenai waktu yang terbaik untuk melakukan Imunisasi HPV.

Pada umumnya, orang-orang masih menganggap bahwa imunisasi HPV hanya perlu untuk mereka yang sudah aktif secara seksual, padahal justru sebaliknya.

Imunisasi lebih baik diberikan saat usia 9 hingga 14 tahun karena di usia itu kemungkinan besar anak-anak belum terpapar HPV.

Sistem imun mereka juga masih sangat optimal dalam menerima imunisasi HPV dan perlindungan bisa menjadi lebih maksimal kalau imunisasi diberikan di usia remaja.

WHO, CDC (Amerika Serikat), dan NHS (Inggris) sama-sama merekomendasikan pemberian imunisasi HPV pada usia 9 hingga 14 tahun, dengan harapan begitu mereka dewasa, tubuh mereka sudah punya pelindung yang kuat.

Apa Saja Tabu yang Menghambat Imunisasi HPV?

Meski manfaatnya besar, masih banyak masyarakat di berbagai negara termasuk Indonesia yang menganggap imunisasi HPV adalah hal yang tabu.

Berikut ini beberapa alasan kenapa imunisasi HPV masih dianggap tabu di berbegai belahan dunia.

1. Terkait Seksualitas

Karena HPV berhubungan dengan hubungan seksual, banyak orang tua yang enggan membahas hal ini ke anak mereka yang berusia remaja.

Ada orangtua yang merasa malu, takut disalahartikan, atau merasa kalau hal ini tidak begitu penting untuk dibahas.

Padahal, bicara tentang kesehatan reproduksi dan perlindungannya bukan berarti mendorong perilaku tertentu.

Justru dengan edukasi yang benar, anak-anak bisa lebih paham tentang bagaimana menjaga tubuh mereka dari hal-hal yang bisa merusak tubuh mereka.

2. Salah Kaprah "Nanti Saja Saat Nikah"

Beberapa orangtua masih berpikir untuk melakukan imunisasi HPV setelah anak mereka menikah, padahal perilaku seperti ini keliru.

Begitu seseorang sudah aktif secara seksual, ada kemungkinan tubuhnya sudah terpapar HPV, dan imunisasi menjadi kurang efektif.

3. Stigma Masyarakat

Kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan fungsi sebenarnya dari imunisasi HPV membuat stigma di masyarakat berkembang ke arah yang lebih negatif.

Ketika seseorang memutuskan untuk melakukan imunisasi HPV untuk anak mereka yang masih remaja, biasanya muncul beragam selentingan negatif seperti “untuk apa imunisasi?” atau “apa anak itu sudah aktif secara seksual?”.

Hal-hal seperti ini yang pada akhirnya membuat orang tua menjadi takut mengambil keputusan untuk melakukan imunisasi HPV pada anak meerka.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Di tengah gempuran stigma negatif seputar imunisasi HPV, kita perlu mengambil langkah agar imunisasi ini tidak lagi dianggap tabu.

Supaya imunisasi HPV tidak lagi dianggap tabu, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan

1. Edukasi Sejak Dini

Sekolah bisa mengajarkan kesehatan reproduksi secara ilmiah, termasuk peran imunisasi HPV dalam mencegah kanker serviks.

Hal ini dilakukan bukan dengan cara menakut-nakuti, melainkan memberi pengertian bagaimana tubuh bekerja, apa itu HPV, dan kenapa imunisasi itu penting.

2. Orang Tua Mau Membuka Diri

Orang tua perlu membangun komunikasi terbuka dengan anak soal kesehatan tubuh, termasuk imunisasi.

Jangan takut membicarakan topik yang dianggap sensitif, selama hal itu disampaikan dengan bijak.

3. Menghormati Keputusan Individu

Setiap keluarga punya pertimbangan masing-masing, termasuk dalam mau atau tidaknya melakukan imunisasi.

Tugas kita bukan memaksa, tetapi memberi informasi dengan jelas agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat.

Tempat untuk Imunisasi HPV

Sampai di sini, imuners mungkin sudah paham kenapa imunisasi HPV itu penting untuk dilakukan dan sebaiknya dilakukan sedini mungkin.

Untuk imuners yang ingin update imun dengan imunisasi HPV bisa datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare untuk melakukan imunisasi.

Proses imunisasi di Klinik Imunicare didukung oleh tenaga medis professional dan menggunakan vaksin terkini sesuai dengan rekomendasi WHO.

Mengakhiri Tabu, Melindungi Generasi

Kalau dipikirkan baik-baik, sebenarnya tabu seputar vaksin HPV muncul karena ketidaktahuan dan rasa canggung ketika diskusi soal kesehatan reproduksi.

Padahal inti dari imunisasi HPV adalah cara tebaik untuk mencegah kanker, terutama kanker serviks.

Dengan membuka diri, mengedukasi dengan informasi yang benar, dan berani bicara, kita sedang membantu membangun generasi yang lebih sehat, lebih berpengetahuan,, dan lebih siap menjaga diri sendiri.

Kesimpulan

Diskusi mengenai imunisasi HPV seringkali dianggap tabu karena dikaitkan dengan perilaku seksual seseorang, padahal inti dari diskusi ini adalah pencegahan kanker terutama kanker serviks.

Imunisasi HPV akan lebih efektif ketika diberikan untuk remaja yang belum aktif secara seksual, dan masyarakat Indonesia masih banyak yang salah paham mengenai hal ini.

Diskusi terbuka mengenai imunisasi HPV perlu dilakukan untuk menghilangkan tabu secara perlahan agar lebih banyak orang yang bisa terlindung dari ancaman virus HPV.

Sumber