Artikel

Homepage/artikel

/belum-sepenuhnya-punah-ini-gejala-polio-yang-perlu-diwaspadai

Belum Sepenuhnya Punah, Ini Gejala Polio yang Perlu Diwaspadai!

Wednesday, 5th November 2025

by Admin

polio belum punah.webp

Imuners mungkin udah jarang banget denger soal polio karena memang angka penularan penyakit ini sudah sangat kecil.

Meskipun angka penyebarannya sudah sangat kecil, bahaya polio masih mengintai sampai saat ini terbukti dengan kasus luar biasa yang terjadi di Indonesia beberapa waktu ke belakang.

Oleh karena itu, kita perlu tahu bagaimana cara terhindar dari penyakit menular berbahaya ini dan seperti apa gejala-gejalanya dan berikut ini pembahasan selengkapnya.

Apa Itu Polio?

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh virus bernama poliovirus.

Virus ini menyerang sistem saraf pusat, terutama saraf-saraf yang mengontrol gerakan otot, dan itulah kenapa infeksi ini bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.

Selain bisa menyerang otot-otot pergerakan virus ini juga bisa menyerang otot-otot pernapasan dan jika hal ini terjadi penderita bisa sampai meninggal dunia.

Selain potensi bahaya yang dimiliki, masalah lain yang tidak kalah pelik dari polio adalah penyakit ini umumnya tidak menunjukkan gejala di tahap awal.

Banyak orang yang terinfeksi polio tapi tidak merasakan sakit apa pun. Meskipun tanpa gejala, penderita polio di tahap ini tetap bisa menyebarkan virus ke orang lain.

Polio biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, tapi orang dewasa juga bisa terkena infeksi polio jika belum memiliki kekebalan.

Sejak vaksin polio ditemukan dan mulai digunakan secara luas di tahun 1950-an, jumlah kasus polio di seluruh dunia menurun drastis.

Meskipun angkanya sudah sangat menurun drastis. virus ini belum sepenuhnya lenyap.

Masih ada beberapa negara yang melaporkan adanya kasus polio, dan selama virus ini masih ada semua orang tetap beresiko tertular.

Status Polio di Dunia

Pada tahun 1988, WHO meluncurkan program “Global Polio Eradication Initiative” (GPEI) untuk memberantas polio secara total.

Hasilnya lebih dari 16 juta orang terselamatkan dari kelumpuhan, dan lebih dari 1,5 juta kematian berhasil dicegah.

Sekarang, hanya ada dua negara yang masih melaporkan kasus polio liar yaitu Afghanistan dan Pakistan.

Beberapa negara lain, termasuk Indonesia juga pernah melaporkan kasus polio akibat virus yang beredar dari vaksin.

Inilah kenapa imunisasi tetap penting untuk dilakukan. Meski kasusnya sudah langka, virusnya belum sepenuhnya musnah.

Bagaimana Polio Menyebar?

Virus polio menyebar lewat mulut, biasanya dari makanan atau air yang sudah terkontaminasi kotoran (feses) penderita.

Hal ini terjadi di tempat-tempat dengan sanitasi buruk atau yang memiliki akses air yang tidak bersih.

Selain itu, virus polio juga bisa menyebar lewat air liur seperti ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Hal lain yang membuat polio mudah menyebar adalah virus ini bisa hidup cukup lama di luar tubuh, terutama di lingkungan yang lembab.

Ketika seseorang tidak mencuci tangan setelah ke toilet, lalu makan atau menyentuh wajah, virus bisa dengan mudah masuk ke tubuh.

Setelah masuk, virus polio biasanya menetap di tenggorokan atau usus, lalu menyebar lewat darah ke sumsum tulang belakang.

Di sumsum tulang belakang ini lah virus bisa menyerang sel saraf yang mengontrol otot-otot tubuh.

Gejala Polio

Sebagian besar orang yang terinfeksi polio tidak merasakan gejala apa pun di tahap awal.

Dalam sebagian kecil kasus, gejala ringan bisa muncul 3 sampai 7 hari setelah terpapar virus dan umumnya gejala yang dirasakan mirip flu biasa, seperti:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Mual atau muntah
  • Nyeri otot
  • Sakit tenggorokan

Ketika virus sudah mulai menyerang sistem saraf, gejalanya akan lebih serius. Bisa berupa:

  • Leher dan punggung terasa kaku
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Nyeri hebat di lengan atau kaki
  • Otot terasa lemah secara tiba-tiba
  • Kelumpuhan di salah satu bagian tubuh (biasanya kaki)

Pada kasus yang parah, polio bisa menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan dan hal ini bisa mematikan jika tidak segera ditangani.

Selain itu, ada juga kondisi bernama post-polio syndrome dan hal ini bisa muncul bertahun-tahun setelah seseorang sembuh dari polio.

Gejalanya berupa rasa kelelahan ekstrem, otot yang semakin lemah, dan nyeri sendi. Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari jadi sulit untuk dilakukan.

Apakah Polio Bisa Disembuhkan?

Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang bisa membunuh virus polio. Jadi, pengobatan hanya fokus untuk meringankan gejala dan membantu tubuh melawan infeksi.

Untuk kasus ringan, biasanya cukup dibantu dengan istirahat, makan makanan bergizi, dan minum cukup air agar tidak dehidrasi.

Di sisi lain, untuk kasus berat, dokter bisa memberikan pengobatan tambahan seperti:

  • Alat bantu pernapasan (ventilator), jika otot pernapasan lumpuh
  • Terapi fisik, untuk mencegah otot jadi kaku atau mengecil
  • Alat penyangga tubuh, seperti brace atau tongkat
  • Obat pereda nyeri

Semakin cepat pasien polio ditangani, semakin besar juga kemungkinan untuk pulih.

Akan tetapi, ketika virus sudah merusak saraf secara permanen efeknya bisa bertahan seumur hidup.

Cara Mencegah Polio

Karena belum ada obat yang bisa menyembuhkan polio, satu-satunya cara paling efektif untuk mencegah polio adalah imunisasi.

Ada dua jenis vaksin yang umumnya digunakan pada imunisasi polio yaitu

  1. IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine) Vaksin ini diberikan dengan cara disuntik dan berisi virus yang sudah dimatikan. Jenis vaksin ini aman untuk digunakan, termasuk untuk orang yang punya sistem imun lemah.
  2. OPV (Oral Poliovirus Vaccine) Vaksin OPV adalah vaksin tetes yang ditelan lewat mulut, dan vaksin ini terbilang lebih mudah diberikan, terutama di daerah terpencil. Vaksin ini berisi virus hidup yang dilemahkan.

Imunisasi polio sudah terbukti sangat efektif dalam mengurangi angka penyebaran polio.

Sejak imunisasi massal dimulai, kasus polio turun hingga 99% dan sebagian besar negara di dunia sudah dinyatakan bebas dari polio.

Meskipun sebagian besar negara sudah bebas dari polio, penyakit ini masih menjadi ancaman kalau program imunisasi terhenti.

Untuk Imuners yang belum sempat diimunisasi polio, bisa datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare untuk mendapatkan perlindungan dari polio.

Selain imunisasi polio, Imuners juga bisa sekalian update imun dari penyakit-penyakit berbahaya lainnya.

Kesimpulan

Polio adalah contoh nyata bahwa imunisasi bisa menyelamatkan jutaan nyawa. Meski virus polio sudah hampir hilang, perjuangan masih belum selesai.

Imunisasi, menjaga kebersihan, dan kesadaran masyarakat adalah kunci agar polio bisa benar-benar dieliminasi.

Kita tidak boleh lengah karena meski tak terlihat, virus ini bisa menyebar secara diam-diam.

Pastikan untuk melakukan imunisasi untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat secara umum.

Sumber