Artikel

Homepage/artikel

/waspada-penyakit-yang-umum-muncul-saat-banjir-begini-cara-mencegahnya

Waspada Penyakit yang Umum Muncul Saat Banjir! Begini Cara Mencegahnya!

Friday, 31st January 2025

by Admin

REQ31 JANUARI Penyakit Pasca Banjir - WEBSITE.webp

Di musim hujan seperti sekarang ini, Imuners mungkin mulai denger berita kalau beberapa daerah di Indonesia ada yang tergenang banjir.

Banjir bukan cuma membawa kerusakan pada infrastruktur dan lingkungan, tapi juga meningkatkan resiko berbagai penyakit menular.

Apa saja sih penyakit menular yang sering muncul saat banjir? Bagaimana cara ampuh untuk mencegahnya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!

Penyakit Menular yang Sering Muncul Ketika Banjir

Air banjir yang kotor dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan parasit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.

Selain itu, kondisi lingkungan yang lembap dan kurang higienis setelah banjir semakin memperbesar kemungkinan penyebaran penyakit.

Ditambah lagi, suasana dingin ketika banjir bisa menurunkan daya tahan tubuh bagi sebagian orang yang tidak terbiasa dengan suasana dingin.

Berikut ini beberapa jenis penyakit menular yang biasanya muncul ketika dan setelah bencana banjir.

1. Leptospirosis

Leptospirosis adalah salah satu penyakit yang paling sering muncul setelah bencana banjir.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasanya ditemukan dalam urin hewan, seperti tikus.

Saat banjir, bakteri ini dapat bercampur dengan air dan lumpur, sehingga siapa saja yang berkontak langsung dengan air banjir berisiko terinfeksi penyakit ini.

Gejala leptospirosis

Leptospirosis biasanya diawali dengan demam tinggi mendadak yang disertai nyeri otot, terutama di paha dan betis.

Selain itu, penderita leptirosis juga umumnya dapat mengalami sakit kepala dan mual.

Dalam beberapa kasus, penderita leptirosis bisa mengalami mata merah dan pada kondisi yang lebih parah, kulit serta mata bisa menguning sebagai tanda adanya gangguan pada hati.

Cara mencegah leptospirosis

Untuk menghindari infeksi leptospirosis, sebaiknya hindari kontak langsung dengan air banjir, jangan keluar rumah atau melakukan kontak dengan air banjir kalau tidak diperlukan.

Jika harus berjalan di air banjir, gunakan sepatu bot dan sarung tangan karet untuk melindungi tubuh dari bakteri yang ada di air.

Setelah terkena air banjir, segera bersihkan diri dengan sabun dan air bersih. Selain itu, pastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan bebas dari tikus sebagai upaya pencegahan tambahan.

2. Demam Tifoid (Tipes)

Demam tifoid atau tipes adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi.

Penyakit ini menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran penderita.

Saat banjir, sanitasi sering kali terganggu, sehingga resiko penularan penyakit ini meningkat.

Gejala tipes

Penyakit demam tifoid atau tipes biasanya ditandai dengan demam tinggi yang berlangsung lama, disertai sakit kepala dan rasa lemas.

Penderita juga sering mengalami nyeri perut dan bisa kehilangan nafsu makan.

Dalam beberapa kasus, gejalanya dapat berupa diare atau sembelit, yang semakin memperparah kondisi tubuh.

Cara mencegah tipes

Untuk mencegah tipes, penting untuk selalu mengonsumsi air minum yang sudah dimasak atau berasal dari sumber yang terjamin kebersihannya.

Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet agar bakteri tidak menyebar.

Selain itu, hindari mengonsumsi makanan yang tidak higienis atau yang dijual di tempat terbuka, karena bisa saja telah terkontaminasi bakteri penyebab tipes.

Untuk memperkuat daya tahan tubuh dari penyakit tipes, imunisasi secara berkala juga bisa dilakukan.

Kalau Imuners ingin imunisasi tipes, bisa datang ke fasilitas kesehatan terpercaya seperti Klinik Imunicare untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

3. Kolera

Kolera adalah penyakit infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.

Penyakit ini dapat menyebabkan diare parah yang berujung pada dehidrasi secara cepat.

Saat banjir, air yang terkontaminasi bakteri ini bisa masuk ke sumber air minum, menyebabkan penyebaran penyakit kolera menjadi lebih cepat.

Gejala kolera

Penyakit kolera ditandai dengan diare berair dalam jumlah banyak yang dapat menyebabkan dehidrasi parah.

Selain itu, penderita sering mengalami muntah-muntah yang dapat memperburuk kondisi dehidrasi yang dialami.

Dalam kasus yang lebih serius, penderita bisa mengalami lemas dan kehilangan kesadaran akibat kekurangan elektrolit dan kondisi ini tergolong sangat berbahaya.

Cara mencegah kolera

Untuk menghindari kolera, pastikan selalu menggunakan air bersih untuk minum dan memasak.

Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air untuk mencegah penyebaran bakteri.

Pastikan makanan yang dikonsumsi sudah dimasak dengan baik dan tidak terkontaminasi air banjir.

Jika mengalami diare berat yang mengarah pada dehidrasi, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menghindari komplikasi lebih lanjut.

4. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Setelah banjir, banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk ini, sehingga kasus DBD biasanya meningkat.

Gejala DBD

Penyakit DBD ditandai dengan demam tinggi mendadak yang disertai dengan nyeri pada sendi dan otot.

Selain itu, penderita juga sering mengalami sakit kepala dan nyeri di bagian belakang mata.

Seiring dengan perkembangan penyakit, ruam kemerahan dapat muncul pada kulit dan dalam kasus yang lebih parah, dapat terjadi mimisan atau gusi berdarah.

Cara mencegah DBD

Untuk mengurangi resiko terkena DBD, penting untuk menguras dan membersihkan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti ember, ban bekas, dan pot tanaman.

Selain itu, menutup rapat wadah penampungan air juga bisa mencegah nyamuk bertelur di dalamnya.

Menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk saat tidur serta mengenakan pakaian yang menutupi tubuh juga menjadi langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari gigitan nyamuk yang membawa virus dengue.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan akibat infeksi virus atau bakteri.

Setelah banjir, udara yang lembap, kondisi lingkungan yang kotor, dan paparan dingin dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Gejala ISPA

ISPA biasanya ditandai dengan batuk dan pilek yang sering disertai dengan sakit tenggorokan. Selain itu, penderita ISPA juga bisa mengalami demam dan sakit kepala.

Dalam kasus yang lebih serius, infeksi ini dapat menyebabkan sesak napas, terutama pada individu dengan sistem imun yang lemah.

Cara mencegah ISPA

Untuk menghindari ISPA, sangat disarankan untuk selalu menggunakan masker saat berada di lingkungan yang berdebu atau berasap.

Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi juga sangat penting dalam pencegahan ISPA.

Selain itu, menghindari terlalu lama berada di tempat yang lembap atau dingin serta menjaga kebersihan tangan dapat membantu mencegah penyebaran virus dan bakteri penyebab ISPA.

Langkah Umum untuk Mencegah Penyakit Pasca Banjir

Selain langkah-langkah pencegahan spesifik untuk setiap penyakit, ada beberapa hal umum yang juga bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terkena penyakit pasca banjir.

Berikut ini beberapa hal yang bisa Imuners lakukan untuk menjaga kesehatan ketika dan setelah bencana banjir.

  • Menjaga kebersihan diri : Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah.
  • Memastikan makanan dan minuman higienis : Hindari makanan yang terkontaminasi air banjir dan pastikan air minum sudah dimasak.
  • Menggunakan perlindungan saat kontak dengan air banjir : Jika terpaksa harus bersentuhan dengan air banjir, gunakan sepatu bot dan sarung tangan karet.
  • Menghindari genangan air : Pastikan tidak ada air tergenang di sekitar rumah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
  • Segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala penyakit : Jangan menunda pemeriksaan jika mengalami gejala yang mencurigakan agar penyakit tidak semakin parah.
Kesimpulan

Banjir membawa dampak besar bagi kesehatan, terutama dengan meningkatnya risiko berbagai penyakit menular.

Dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak langsung dengan air banjir, serta memastikan makanan dan minuman tetap higienis, resiko terkena penyakit ini dapat diminimalkan.

Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Sumber