Monday, 4th August 2025
by Admin
Kanker serviks masih menjadi salah satu penyakit paling mematikan bagi perempuan, terutama di Indonesia. Menurut data Kemenkes, kanker serviks menempati posisi kedua sebagai jenis kanker terbanyak di Indonesia dengan lebih dari 36.000 kasus baru per tahun. Sebagian besar kasus ini, sekitar 70 persen, baru terdeteksi saat sudah mencapai stadium lanjut. Padahal, penyakit ini bisa dicegah dengan langkah sederhana namun efektif: vaksinasi HPV sejak dini.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai bahaya kanker serviks, penyebab utamanya, siapa saja yang berisiko, serta bagaimana vaksin HPV bisa menjadi solusi pencegahan yang sangat efektif untuk perempuan dari berbagai usia.
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh di bagian leher rahim (serviks), yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan ke vagina. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun jika tidak dideteksi dan ditangani, kanker serviks bisa menyebar dan membahayakan nyawa penderitanya.
Salah satu penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV), khususnya tipe 16 dan 18. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual, dan sebagian besar perempuan pernah terpapar HPV minimal sekali dalam hidupnya. Meski tidak semua infeksi HPV berkembang menjadi kanker, infeksi yang bertahan lama bisa memicu perubahan sel yang berisiko menjadi kanker.
Kanker serviks berbahaya karena sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Banyak penderita baru mengetahui setelah kanker memasuki stadium lanjut. Gejala yang biasa muncul antara lain:
Jika tidak ditangani, kanker ini bisa menyebar ke organ lain seperti kandung kemih, usus, hingga paru-paru
Semua perempuan berisiko terkena kanker serviks, terutama yang:
Berita baiknya Imuners, kanker serviks bisa dicegah, dan salah satu cara paling efektif adalah melalui vaksinasi HPV. Vaksin ini melindungi tubuh dari infeksi HPV tipe 16 dan 18, yang menyumbang sekitar 70% kasus kanker serviks di dunia.
Saat ini, tersedia tiga jenis utama vaksin HPV yang telah disetujui oleh organisasi kesehatan internasional seperti WHO dan FDA. Ketiganya dirancang untuk mencegah infeksi dari tipe HPV berisiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks dan penyakit lainnya.
Cervarix menawarkan perlindungan terhadap dua tipe HPV yang paling sering dikaitkan dengan kanker serviks, yaitu tipe 16 dan 18. Kedua jenis ini bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks secara global. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem imun untuk menghasilkan antibodi terhadap virus tersebut.
Dimana vaksin ini dirancang untuk dapat melakukan cross proteksi atau proteksi silang dari virus hpv 16 dan 18.
Gardasil mencakup perlindungan terhadap empat tipe HPV: 6, 11, 16, dan 18. Selain mencegah risiko kanker serviks dari tipe 16 dan 18, vaksin ini juga melindungi dari tipe 6 dan 11 yang merupakan penyebab utama kutil kelamin. Dengan cakupan yang lebih luas dibanding Cervarix, Gardasil menjadi pilihan yang lebih komprehensif, terutama untuk mencegah infeksi menular seksual lain yang umum.
Dosis vaksin HPV tergantung usia:
Ke mana harus Vaksin HPV?
Imuners dapat mengunjungi klinik Imunicare terdekat yang dapat dilihat disini
Sebagai bagian dari upaya pencegahan kanker serviks secara nasional, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah menyediakan program vaksinasi HPV gratis untuk siswi kelas 5 dan 6 SD sejak 2023.
Program ini diharapkan bisa memperluas cakupan vaksinasi HPV dan menurunkan angka kematian akibat kanker serviks secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Meskipun vaksinasi sangat penting, pencegahan kanker serviks juga perlu diimbangi dengan:
1. Pap Smear Rutin
Pap smear adalah pemeriksaan sel-sel di leher rahim untuk mendeteksi perubahan abnormal yang bisa mengarah ke kanker. Pemeriksaan ini direkomendasikan setiap 3 tahun bagi perempuan usia 21–65 tahun.
2. Hindari Merokok
Merokok dapat mempercepat perkembangan infeksi HPV menjadi kanker.
3. Menjaga Gaya Hidup Sehat
Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup akan memperkuat sistem imun untuk melawan infeksi.
4. Hindari Seks Bebas
Berganti-ganti pasangan meningkatkan risiko infeksi HPV. Gunakan pengaman jika diperlukan dan diskusikan dengan pasangan soal tes kesehatan seksual.
Meskipun fokus utama vaksinasi HPV adalah perempuan, laki-laki juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini, karena:
Kanker serviks adalah penyakit mematikan yang mengintai banyak perempuan, namun sepenuhnya bisa dicegah dengan langkah yang tepat. Vaksinasi HPV sejak dini menjadi investasi kesehatan jangka panjang untuk para perempuan, terutama yang masih dalam usia remaja.
Dengan dukungan vaksinasi nasional dan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, kita bisa menurunkan angka kematian akibat kanker serviks secara signifikan. Jangan tunggu sampai terlambat—lindungi diri dan orang tersayang mulai sekarang.