Artikel

Homepage/artikel

/mengenali-gejala-hepatitis-b-apa-yang-harus-dilakukan-jika-terinfeksi

Mengenali Gejala Hepatitis B: Apa yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi?

Monday, 10th February 2025

by Admin

REQ 10 - HEPATITIS B - WEBSITE.webp

Halo, Imuners! Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B yang menyerang organ hati. Penyakit ini masih menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia, karena jumlah kasus yang cukup tinggi. Virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, serta dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya.

Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai

Banyak penderita hepatitis B tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika gejala hepatitis B muncul, biasanya terjadi dalam waktu 1–5 bulan setelah paparan virus. Gejala umum meliputi:

  1. Kelelahan Berlebihan – Tubuh mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
  2. Nyeri di Perut Bagian Kanan Atas – Hati yang mengalami peradangan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri.
  3. Kulit dan Mata Menguning (Jaundice) – Akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
  4. Urine Berwarna Gelap – Warna urine menjadi lebih pekat dari biasanya.
  5. Mual dan Muntah – Penderita sering mengalami gangguan pencernaan.
  6. Hilangnya Nafsu Makan – Peradangan hati dapat menyebabkan kehilangan selera makan.
  7. Pembengkakan di Perut – Bisa terjadi pada penderita hepatitis B kronis akibat penumpukan cairan dalam rongga perut.

Jika mengalami gejala hepatitis B di atas, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis B

Hepatitis B dapat menular melalui berbagai cara, di antaranya:

  • Dari ibu ke bayi saat persalinan, salah satu rute penularan utama yang dapat menyebabkan infeksi berkepanjangan.
  • Kontak dengan darah atau cairan tubuh penderita, misalnya melalui transfusi darah yang tidak aman atau penggunaan peralatan pribadi bersama-sama seperti alat pencukur, sikat gigi, handuk dan gunting kuku (kontak darah atau cairan tubuh pada luka terbuka).
  • Hubungan seksual tanpa perlindungan, virus hepatitis B dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti sperma atau cairan vagina.
  • Penggunaan alat medis atau tato yang tidak steril, jika peralatan tidak disterilkan dengan baik, virus dapat berpindah dari satu individu ke individu lainnya.
Cara Mencegah Hepatitis B

Untuk menekan angka penularan hepatitis B, berbagai langkah pencegahan dapat dilakukan, antara lain:

1. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi. Imunisasi ini wajib diberikan kepada bayi baru lahir, namun karena efeknya tidak bertahan seumur hidup, orang dewasa yang berisiko tinggi dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi ulang. Kamu bisa mendapatkan vaksinasi hepatitis B di klinik Imunicare terdekat untuk perlindungan optimal.

2. Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak

Untuk mengurangi risiko penularan dari ibu ke bayi, WHO bersama Kementerian Kesehatan Indonesia menerapkan program pencegahan dengan pemberian profilaksis tenofovir kepada ibu hamil yang terinfeksi. Tenofovir adalah obat antivirus yang dapat menurunkan jumlah virus dalam tubuh ibu, sehingga mengurangi kemungkinan penularan ke bayi. Program ini sudah diterapkan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi, mencakup 43 rumah sakit dan 137 puskesmas.

Selain itu, Indonesia telah menggunakan metode tes cepat untuk mendeteksi hepatitis B pada ibu hamil, sehingga mereka yang terinfeksi bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Vaksinasi Hepatitis B sebelum merencanakan pernikahan juga termasuk langkah melindungi diri dan bayi dari virus Hepatitis B.

3. Hindari Berbagi Jarum atau Peralatan Pribadi

Karena hepatitis B menular melalui darah, penting untuk tidak berbagi jarum suntik, terutama di kalangan pengguna narkoba. Selain itu, alat cukur, gunting kuku, dan sikat gigi juga sebaiknya tidak digunakan bersama untuk menghindari risiko penularan.

4. Praktik Hubungan Seks yang Aman

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan hepatitis B. Selain itu, penting untuk melakukan tes kesehatan jika memiliki pasangan yang berisiko atau telah terinfeksi.

Pengobatan Hepatitis B

Tujuan Pengobatan hepatitis B secara umum adalah mengurangi infeksi virus dengan obat-obat antivirus, selain itu pengobatan juga disesuaikan dengan mempertimbangkan kebutuhan penderita dengan obat-obatan suportif. Semakin berat infeksi yang diderita semakin banyak dan panjang pula pengobatan yang harus diterima. Adapun obat yang diberikan juga disesuaikan dengan berapa lama pajanan diterima oleh penderita akut atau kronik.

Kesimpulan

Imuners, hepatitis B adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Namun, dengan vaksinasi hepatitis B, pengobatan yang tepat, serta kesadaran masyarakat mengenai cara penularan dan pencegahannya, risiko penyebaran dapat ditekan. Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti tenaga medis,traveler, pasien hemodialisis. Dengan kerja sama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, eliminasi hepatitis B di Indonesia bisa menjadi kenyataan.

Jangan lupa, untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis B, kamu bisa mengunjungi klinik Imunicare terdekat ! Tetap jaga kesehatan dan lakukan langkah pencegahan sejak dini!

Sumber

https://kemkes.go.id/id/angka-hepatitis-b-dan-c-di-indonesia-turun

https://www.who.int/indonesia/id/news/detail/11-01-2024-protecting-maternal-and-infant-health--introduction-of-antiviral-prophylaxis-to-combat-hepatitis-b-in-indonesia

Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/322/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis B.