Monday, 10th February 2025
by Admin
Halo, Imuners! Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B yang menyerang organ hati. Penyakit ini masih menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia, karena jumlah kasus yang cukup tinggi. Virus ini dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman, berbagi jarum suntik, serta dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya.
Banyak penderita hepatitis B tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi karena sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika gejala hepatitis B muncul, biasanya terjadi dalam waktu 1–5 bulan setelah paparan virus. Gejala umum meliputi:
Jika mengalami gejala hepatitis B di atas, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Hepatitis B dapat menular melalui berbagai cara, di antaranya:
Untuk menekan angka penularan hepatitis B, berbagai langkah pencegahan dapat dilakukan, antara lain:
Imunisasi hepatitis B adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi. Imunisasi ini wajib diberikan kepada bayi baru lahir, namun karena efeknya tidak bertahan seumur hidup, orang dewasa yang berisiko tinggi dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi ulang. Kamu bisa mendapatkan vaksinasi hepatitis B di klinik Imunicare terdekat untuk perlindungan optimal.
Untuk mengurangi risiko penularan dari ibu ke bayi, WHO bersama Kementerian Kesehatan Indonesia menerapkan program pencegahan dengan pemberian profilaksis tenofovir kepada ibu hamil yang terinfeksi. Tenofovir adalah obat antivirus yang dapat menurunkan jumlah virus dalam tubuh ibu, sehingga mengurangi kemungkinan penularan ke bayi. Program ini sudah diterapkan di 34 kabupaten/kota di 17 provinsi, mencakup 43 rumah sakit dan 137 puskesmas.
Selain itu, Indonesia telah menggunakan metode tes cepat untuk mendeteksi hepatitis B pada ibu hamil, sehingga mereka yang terinfeksi bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat. Vaksinasi Hepatitis B sebelum merencanakan pernikahan juga termasuk langkah melindungi diri dan bayi dari virus Hepatitis B.
Karena hepatitis B menular melalui darah, penting untuk tidak berbagi jarum suntik, terutama di kalangan pengguna narkoba. Selain itu, alat cukur, gunting kuku, dan sikat gigi juga sebaiknya tidak digunakan bersama untuk menghindari risiko penularan.
Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan hepatitis B. Selain itu, penting untuk melakukan tes kesehatan jika memiliki pasangan yang berisiko atau telah terinfeksi.
Tujuan Pengobatan hepatitis B secara umum adalah mengurangi infeksi virus dengan obat-obat antivirus, selain itu pengobatan juga disesuaikan dengan mempertimbangkan kebutuhan penderita dengan obat-obatan suportif. Semakin berat infeksi yang diderita semakin banyak dan panjang pula pengobatan yang harus diterima. Adapun obat yang diberikan juga disesuaikan dengan berapa lama pajanan diterima oleh penderita akut atau kronik.
Imuners, hepatitis B adalah penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Namun, dengan vaksinasi hepatitis B, pengobatan yang tepat, serta kesadaran masyarakat mengenai cara penularan dan pencegahannya, risiko penyebaran dapat ditekan. Pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat dianjurkan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti tenaga medis,traveler, pasien hemodialisis. Dengan kerja sama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, eliminasi hepatitis B di Indonesia bisa menjadi kenyataan.
Jangan lupa, untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis B, kamu bisa mengunjungi klinik Imunicare terdekat ! Tetap jaga kesehatan dan lakukan langkah pencegahan sejak dini!
Sumber
https://kemkes.go.id/id/angka-hepatitis-b-dan-c-di-indonesia-turun
Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/322/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Hepatitis B.