Monday, 29th December 2025
by Admin

Sebentar lagi tahun baru nih. Imuners udah punya rencana kegiatan buat tahun baruan? Apa aja nih yang bakal dilakuin?
Tahun baru memang jadi momen yang patut buat dirayakan, tapi seringkali perayaan tahun baru ini dilakukan dengan kurang sehat.
Banyak hal-hal yang tanpa kita sadari berpotensi untuk menimbulkan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Apa aja nih kebiasaan di tahun baru yang tanpa disadari memberi dampak buruk bagi kesehatan? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Tahun baru identik dengan suasana santai di mana orang berkumpul, makan bersama, minum yang manis-manis, lalu tidur larut malam.
Semua terasa wajar karena dianggap “setahun sekali”. Masalahnya, kebiasaan ini sering dilakukan berlebihan dan tanpa sadar memberi tekanan besar pada tubuh.
Pola perayaan seperti ini di tahun baru cenderung sulit untuk dihindari. Bukan karena kita tidak tahu mana yang lebih sehat, tapi karena momen perayaan ini sering membuat kita lengah.
Berikut ini pembahasan mengenai empat kebiasaan buruk yang paling sering terjadi saat tahun baru dan kenapa sebaiknya dihindari.
Soda menjadi minuman yang hampir selalu ada di perayaan tahun baru. Minuman yang dingin dan manis ini bisa memberikan dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Soda mengandung kadar gula yang sangat tinggi, tapi tidak memberikan rasa kenyang ketika dikonsumsi.
Tubuh kita menerima asupan kalori dari minuman soda dalam jumlah banyak tanpa sadar. Akibatnya, kita tetap makan banyak walau sudah minum beberapa gelas soda.
Gula cair seperti ini juga cepat masuk ke aliran darah, dan dalam jangka pendek, kadar gula darah bisa melonjak.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa mendorong penumpukan lemak, terutama di area perut dan hati.
Masalah lain yang juga bisa muncul dari konsumsi soda berlebih adalah gangguan kesehatan gigi.
Gula dan asam dalam soda membuat gigi lebih mudah rusak, apalagi jika diminum berkali-kali sepanjang malam.
Minum soda sesekali tidak masalah, tapi saat tahun baru orang sering minum lebih dari biasanya tanpa disadari.
Hal ini membuat tubuh yang seharusnya beristirahat justru bekerja dengan lebih ekstra.
Makan makanan pedas sering dianggap sebagai bentuk hiburan atau tantangan. Ada sensasi seru dan rasa puas tersendiri saat berhasil menghabiskan makanan super pedas.
Rasa pedas ini berasal dari zat bernama capsaicin. Dalam jumlah wajar, tubuh bisa menerimanya, tapi saat terlalu banyak, capsaicin bisa mengiritasi saluran pencernaan.
Gejala yang sering muncul setelah makan pedas berlebihan antara lain:
Pada orang yang tidak terbiasa makan pedas, efeknya bisa jadi lebih berat. Bahkan orang yang terbiasa makan pedas juga tetap bisa mengalami masalah jika porsi yang dikonsumsi tergolong ekstrim.
Penting dipahami bahwa makanan pedas bukan penyebab utama maag, tapi jika orang tersebut sudah punya masalah lambung sebelumnya, makanan pedas bisa memperparah kondisinya.
Saat tahun baru, kombinasi pedas, begadang, dan makan tidak teratur membuat resiko masalah kesehatan menjadi semakin besar.
Gorengan adalah salah satu jenis makanan wajib di banyak rumah saat perayaan malam tahun baru.
Masalah utama gorengan ada pada cara memasaknya. Saat digoreng, makanan menyerap minyak.
Kandungan kalori dan lemak makanan yang digoreng naik jauh dibanding ketika direbus atau dipanggang.
Terlebih lagi jika minyak yang digunakan sudah dipakai berulang kali, kualitasnya bisa menurun.
Minyak seperti ini bisa menghasilkan zat yang tidak baik untuk tubuh. Dalam jangka panjang, kebiasaan sering makan gorengan bisa menyebabkan masalah seperti
Selain itu, gorengan juga tidak memberikan sensasi kenyang dalam waktu lama. Kita cenderung terus mengambil lagi dan lagi.
Saat perayaan tahun baru, porsi gorengan sering tidak terkontrol. Yang awalnya niat untuk makan satu saja, bisa menjadi sangat banyak.
Setelah makan besar dan begadang, banyak orang memilih untuk langsung tidur, dan hal ini sering dianggap wajar karena tubuh sudah merasa lelah.
Saat tidur dalam kondisi perut penuh, gravitasi tidak lagi membantu pencernaan. Akibatnya, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Hal inilah yang menyebabkan rasa panas di dada, mulut pahit, atau dada terasa tidak nyaman.
Tidur setelah makan juga membuat proses pencernaan berjalan lebih lambat. Perut terasa begah dan kualitas tidur menurun. Tidur jadi tidak nyenyak, meski durasinya panjang.
Para ahli umumnya menyarankan menunggu sekitar 2 hingga 3 jam setelah makan besar sebelum tidur. Waktu ini memberi kesempatan lambung bekerja dengan lebih tenang.
Menjaga kesehatan di momen tahun baru bukan berarti tidak boleh merayakannya sama sekali.
Kita tetap bisa merayakan tahun baru sambil tetap menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan pengendalian diri yang baik.
Beberapa langkah sederhana berikut ini bisa dilakukan untuk mengurangi dampak buruk perayaan tahun baru.
Dengan cara ini, kita tetap bisa menikmati perayaan tanpa membuat tubuh kewalahan.
Perayaan tahun baru seharusnya jadi momen menyenangkan, bukan awal dari masalah kesehatan.
Soda berlebih, makanan pedas, konsumsi gorengan berlebihan, dan langsung tidur setelah makan adalah kebiasaan yang sering dianggap sepele, padahal bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Mengendalikan diri di momen tahun baru menjadi kunci utama menikmati momen berharga tanpa mengorbankan kondisi kesehatan.
Tahun baru bukan tentang merayakan semuanya di satu malam, tapi tentang memulai kebiasaan yang lebih bijak ke depannya.
Sumber