Sunday, 28th July 2024
by Admin
Imuners! Sudahkah kalian familiar dengan penyakit hepatitis? Yup, penyakit hepatitis adalah peradangan pada organ hati. Hepatitis mempunyai lima tipe virus utama yang disebut dengan tipe A (HAV), B (HBV), C (HCV), D (HDV), dan E (HEV). Kelima virus hepatitis menular dengan cara berbeda dan memiliki tingkat keganasannya masing-masing ketika masuk dan berkembangbiak dalam tubuh manusia.
Penyakit hepatitis ini bisa dikategorikan sebagai penyakit menular berbahaya. Oleh karena itu, pencegahan penularannya menjadi tindakan yang penting di seluruh dunia.
Dilansir dari WHO (World Health Organization), tepat pada hari ini, 28 Juli diperingati hari hepatitis sedunia. Tema utama tahun 2024 adalah "It’s time for action," yang menekankan perlunya kolaborasi untuk meningkatkan akses terhadap diagnosis dan pengobatan hepatitis.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, selama 10 tahun terakhir, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi menyatakan bahwa prevalensi hepatitis B di Indonesia menurun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan, prevalensi hepatitis B turun dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023.
Selain hepatitis B, hepatitis C juga mengalami penurunan. Menurut data WHO Global Health Observatory 2022 for HCV, prevalensi hepatitis C turun dari 1% pada 2013 menjadi 0,5% pada 2022.
Pencegahan penularan penyakit hepatitis tetap genting dan diperlukan meski prevalensi hepatitis C dan B menurun, karena penularannya beragam dan dapat menyebabkan komplikasi serius. Tipe-tipe virus yang banyak juga memerlukan perhatian ekstra.
Imuners, agar kita dapat terhindar dari penyakit hepatitis, penting untuk mengetahui cara penularannya agar kita bisa lebih hati-hati, serta mengenali gejala-gejalanya. Dengan demikian, kita dapat bertindak cepat jika menemukan gejala pada diri kita atau orang terdekat.
Untuk penyakit hepatitis tipe A, penyakit ini dapat ditularkan melalui makanan yang sudah terkontaminasi oleh virus hepatitis A.
Gejala infeksi Hepatitis A biasanya berupa :
Penyakit hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh dari penderita hepatitis B. Penularannya dapat terjadi secara vertikal misalkan dari ibu yang menderita Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya.
Penyakit ini juga dapat terjadi secara horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik yang tercemar, pisau cukur, tatto, atau transplantasi organ.
Gejala hepatitis B akut diantaranya:
Penyakit ini ditularkan melalui paparan darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi virus Hepatitis C. Sama seperti Hepatitis B, penyakit ini dapat ditularkan secara vertikal maupun horizontal. Tipe ini dikatakan cukup berbahaya dikarenakan hampir 80% pasien yang terinfeksi hepatitis C akan menetap menjadi Hepatitis C kronik. Berikut merupakan gejala dari penyakit hepatitis C :
Penyakit hepatitis D, untuk virusnya biasanya ditemukan bersama dengan virus hepatitis B. Karena hepatitis D perlu virus hepatitis B untuk berkembang. Maka dari itu penularannya sama dengan hepatitis B.
Untuk hepatitis D sebagian besar penderitanya tidak menunjukan gejala, namun adapun gejala yang dirasakan seperti:
Virus hepatitis E (VEH) menyebabkan penyakit hepatitis E. Yaitu virus RNA berbentuk sferis dan merupakan anggota dari famili Hepeviridiea dan genus Hepevirus.
Gejalanya pun sama dengan gejala hepatitis A. Virusnya dapat ditemukan di feses pasien yang menderita hepatitis E dan ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut.
Imuners, langkah pertama yang bisa kita lakukan yaitu dengan melakukan imunisasi hepatitis. Kamu bisa mendapatkan imunisasi hepatitis dengan mengunjungi halaman UpdateImun untuk mendapatkan petunjuk klinik mana saja yang menyediakan layanan imunisasi penyakit Hepatitis.
Imunisasi ini akan memberikan antibodi yang bisa melawan virus hepatitis. Imunisasi hepatitis dapat diberikan untuk bayi, namun remaja dan dewasa juga perlu mendapatkan imunisasi, terutama jika imuners memiliki rencana untuk berkunjung ke negara endemis hepatitis
Seperti yang kita ketahui virus hepatitis dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita hepatitis, maupun melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari penderita.
Maka dari itu disarankan untuk menjaga kebersihan mulai dari rutin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir pada kondisi sebelum dan sesudah makan, mengolah makan, buang air kecil atau besar ataupun setelah membersihkan luka.
Lalu jangan lupa untuk menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi dengan tidak membeli makanan sembarang. Dan mengkonsumsi makanan yang higienis. Dan hindari berbagi barang pribadi seperti botol minum, sarung tangan, dll. Ataupun jarum suntik yang tidak steril,
Penyakit hepatitis dapat menyebar melalui hubungan seksual, terutama hepatitis B yang dapat ditularkan melalui kontak sperma dan vagina. Maka dari itu disarankan untuk tidak bergonta-ganti pasangan, memakai alat pelindung
Jika mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar maka dapat menyebabkan kerusakan jaringan parut pada hati yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis.
Untuk pria, batasi konsumsi alkohol menjadi 2 gelas per hari. Sementara untuk wanita, jangan mengkonsumsi alkohol lebih dari 1 gelas per hari.
Penyakit hepatitis adalah ancaman kesehatan yang serius, namun dengan pencegahan yang tepat seperti imunisasi, menjaga kebersihan, praktik hubungan seksual yang aman, dan membatasi konsumsi alkohol, kita dapat mengurangi risiko penularan dan dampaknya. Meskipun ada penurunan kasus, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Jangan lupa untuk melakukan Imunisasi ya Imuners agar kita tetap terjaga dan terlindungi dari penyakit Hepatitis!