Artikel

Homepage/artikel

/bukan-cuma-ngantuk-ini-yang-terjadi-pada-tubuh-ketika-kurang-tidur

Bukan Cuma Ngantuk, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kurang Tidur!

Wednesday, 4th June 2025

by Admin

kurang tidur.webp

Imuners rata-rata tidur berapa lama setiap harinya? Suka ngerasa ngantuk pas lagi belajar atau kerja? Hati-hati loh, bisa jadi itu karena Imuners kurang tidur,

Kurang tidur bukan cuma soal ngerasa ngantuk, banyak hal-hal buruk yang tidak disadari terjadi di dalam tubuh karena waktu dan kualitas tidur yang kurang.

Banyak penyakit berbahaya yang perlahan-lahan bisa semakin memburuk karena kurang tidur.

Kenapa tidur memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan tubuh? Apa saja sebenarnya bahaya yang berpotensi muncul karena kurang tidur? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini!

Kapan Seseorang Dikatakan Kurang Tidur?

Kurang tidur terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup waktu tidur sesuai kebutuhan tubuhnya.

Hal ini tidak merujuk pada jumlah jam tidur saja, kualitas tidur juga perlu dipertimbangkan.

Ketika seseorang sering terbangun dalam tidurnya, tidak nyenyak, atau waktunya tidak teratur, hal ini juga termasuk ke dalam bentuk kurang tidur atau disebut juga sebagai sleep deficiency.

Setiap kelompok usia punya kebutuhan tidur yang berbeda-beda, berikut acuan umum yang bisa digunakan untuk menghitung waktu tidur yang diperlukan setiap harinya.

  • Remaja (13–18 tahun): 8–10 jam per malam
  • Dewasa (18–64 tahun): 7–9 jam per malam
  • Lansia (65+): 7–8 jam per malam

Kalau Imuners tidur di bawah jam yang disarankan, berarti tergolong ke kelompok orang yang mengalami sleep deficiency.

Jika hal ini dilakukan terus menerus, tubuh beresiko mengalami berbagaia gangguan kesehatan serius.

Bahaya Kurang Tidur untuk Kesehatan

Ketika tertidur, tubuh kita mengalami proses perbaikan secara alami dan beberapa organ pun masuk ke mode istirahat.

Tidur yang cukup memastikan tubuh kita dapat berfungsi dengan optimal karena tubuh mendapatkan waktu untuk beristirahat dan memperbaiki diri sendiri.

Berikut ini beberapa resiko kesehatan yang bisa muncul ketika tubuh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup.

1. Pengaruh ke Otak dan Konsentrasi

Efek paling cepat terasa dari kurang tidur adalah gangguan fokus dan konsentrasi.

Otak kita butuh tidur untuk menyusun ulang informasi, menyimpan memori, dan "merapikan" pikiran.

Ketika Imuners begadang semalaman, keesokan harinya mungkin akan mengalami hal-hal seperti:

  • Susah fokus saat belajar atau bekerja
  • Mudah lupa hal-hal yang seharusnya gampang diingat
  • Sulit berpikir dengan jernih
  • Lambat merespons, bahkan bisa membahayakan saat berkendara

Parahnya lagi, kalau kurang tidur ini terjadi terus-menerus, resikonya bisa meningkat menjadi gangguan suasana hati, depresi, dan kecemasan.

2. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Saat tidur, tubuh kita memproduksi sitokin, protein penting yang membantu melawan infeksi dan peradangan.

Ketika Imuners sering begadang, produksi sitokin akan menurun dan akibatnya Imuners bisa mengalami hal-hal seperti:

  • Lebih mudah terserang flu atau batuk
  • Proses penyembuhan dari penyakit menjadi lebih lama

Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat proses update imun (imunisasi) menjadi kurang efektif.

Kekurangan tidur tidak memberikan tubuh waktu yang cukup untuk meregenerasi sistem kekebalan tubuh yang membuat proses imunisasi kurang efektif.

Tidur itu ibarat "charger" untuk sistem imun kita. Kalau tidak terisi penuh, daya tahan tubuh juga tidak akan bisa bekerja dengan maksimal.

3. Resiko Penyakit Kronis Meningkat

Kurang tidur dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko beberapa penyakit serius seperti

a. Penyakit Jantung

Tidur membantu mengatur tekanan darah dan detak jantung. Ketika waktu dan kualitas tidur terganggu, tekanan darah bisa naik, dan kerja jantung menjadi lebih berat.

Orang yang tidurnya kurang dari 6 jam per malam punya resiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.

b. Diabetes Tipe 2

Tidur mempengaruhi cara tubuh dalam mengatur gula darah. Kurang tidur bisa membuat tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Akibatnya, gula darah sulit dikontrol, dan lama-lama bisa berkembang jadi diabetes tipe 2.

c. Obesitas

Kurang tidur bisa membuat tubuh memproduksi lebih banyak ghrelin (hormon lapar) dan lebih sedikit leptin (hormon kenyang).

Hal ini membuat tubuh lebih gampang merasa lapar dan lebih tertarik pada makanan tinggi gula dan lemak.

4. Gangguan Kesehatan Mental

Orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami gangguan psikologis seperti:

  • Rasa cemas yang berlebihan
  • Mudah tersinggung
  • Emosi naik turun
  • Depresi

Hubungan antara tidur dan kesehatan mental itu sebenarany dua arah. Kurang tidur bisa menyebabkan stres dan depresi, dan sebaliknya, stres juga bisa membuat seseorang susah tidur.

Hal ini butuh untuk segera ditangani karena memiliki potensi bahaya yang cukup tinggi bagi tubuh.

5. Menurunnya Performa Akademik dan Produktivitas

Bagi pelajar dan mahasiswa, tidur cukup itu sama pentingnya dengan belajar. Tanpa tidur yang cukup, otak tidak akan bisa menyimpan informasi dengan baik.

Bahkan, saat belajar keras sekalipun, hasilnya tidak akan maksimal kalau tidak diimbangi dengan waktu tidur yang cukup.

Di tempat kerja, kurang tidur bisa menurunkan produktivitas, kreativitas, dan akurasi.

Banyak kecelakaan kerja dan kesalahan fatal terjadi karena seseorang bekerja dalam kondisi mengantuk.

6. Mengganggu Keseimbangan Hormon

Tidur memengaruhi berbagai hormon penting dalam tubuh, seperti:

  • Melatonin: mengatur ritme tidur-bangun
  • Kortisol: hormon stres, yang harusnya rendah saat tidur
  • Hormon pertumbuhan: penting untuk perbaikan sel dan tumbuh kembang
  • Hormon reproduksi: bisa terganggu dan menurunkan kesuburan

Bagi remaja kurang tidur bisa menghambat pertumbuhan fisik dan bagi orang dewasa bisa memengaruhi libido dan kesuburan.

7. Resiko Kecelakaan Meningkat

Kurang tidur membuat refleks jadi lebih lambat dan kesadaran menurun. Hal ini sangat berbahaya saat menyetir atau mengoperasikan mesin.

Data menunjukkan bahwa mengemudi dalam keadaan ngantuk sama bahayanya dengan mengemudi dalam kondisi mabuk.

Kenapa Kita Sering Mengorbankan Tidur?

Banyak orang mengalami kurang tidur karena berbagai alasan, dan alasan yang paling umum adalah kesibukan, baik karena urusan sekolah maupun pekerjaan yang menumpuk.

Selain itu, kecanduan terhadap media sosial atau game juga sering membuat seseorang menunda waktu tidurnya.

Ada juga yang memang memiliki gangguan tidur seperti insomnia, yang membuat mereka sulit untuk tidur meskipun sudah lelah.

Pola tidur yang tidak teratur, seperti sering begadang lalu bangun siang, juga menjadi penyebab lainnya kenapa seseorang mengalami kurang tidur.

Ditambah lagi dengan gaya hidup malam atau kebiasaan menjadi “night owl” yang membuat seseorang terbiasa aktif di malam hari dan tidur sangat larut.

Kadang kita menganggap tidur itu bisa ditunda, padahal sebenarnya tidur adalah kebutuhan biologis yang penting dan tidak bisa digantikan dengan hal lain.

Cara Mengatasi dan Mencegah Kurang Tidur

Kalau Imuners merasa sering kurang tidur, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat tidur menjadi lebih teratur.

  1. Tetapkan jam tidur dan bangun yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
  2. Hindari kafein, alkohol, dan makanan berat menjelang tidur.
  3. Matikan gadget 1 jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar bisa menghambat produksi melatonin.
  4. Ciptakan suasana kamar yang nyaman: gelap, tenang, dan sejuk.
  5. Rutin berolahraga, tapi jangan terlalu dekat dengan waktu tidur.
  6. Lakukan relaksasi ringan sebelum tidur, seperti membaca buku atau mandi air hangat.

Kalau sudah mencoba semua cara dan tetap sulit tidur, bisa jadi ada gangguan secara medis seperti insomnia atau sleep apnea.

Segera berkonsultasi ke dokter jika gejala kurang tidur semakin parah dan tidak bisa ditangani dengan mengubah kebiasaan dan tips lain yang dibahas sebelumnya.

Kesimpulan

Banyak orang menganggap tidur bisa dikompromikan demi produktivitas. Tapi kenyataannya, tidur justru pondasi utama untuk bisa produktif, sehat, dan bahagia.

Begadang mungkin terasa "biasa" saat muda, tapi dampaknya bisa serius dalam jangka panjang.

Yuk, mulai bangun kebiasaan untuk tidur dengan waktu yang cukup dan ritme yang terartur. Bukan karena malas, tapi karena kita peduli pada tubuh dan masa depan.

Sumber